Saturday

Statik

aku pejam mata
biar masa berlalu
seperti air melalui celah - celah batu sederasnya

aku hirup udara
biar deria tertumpu
pada episode klimaks cinta yang pasti merungkai segala rahasia

aku jatuhkan air mata
biar jiwa menggilai emosi
egois, gagal, sistem sarafku rantau di balik lekukan senyuman

membiar angin menyentuh cuping telinga
bersama hati yang terbelah,
berdarah
ah.
perih

sayang,
perindu ini merinduimu
perindu ini mencintaimu
perindu ini masih menghitung
rindunya dibalas
cintanya dibalas

maka,
perindu ini akan statik merinduimu

No comments: