aku pejam mata
biar masa berlalu
seperti air melalui celah - celah batu sederasnya
aku hirup udara
biar deria tertumpu
pada episode klimaks cinta yang pasti merungkai segala rahasia
aku jatuhkan air mata
biar jiwa menggilai emosi
egois, gagal, sistem sarafku rantau di balik lekukan senyuman
membiar angin menyentuh cuping telinga
bersama hati yang terbelah,
berdarah
ah.
perih
sayang,
perindu ini merinduimu
perindu ini mencintaimu
perindu ini masih menghitung
rindunya dibalas
cintanya dibalas
maka,
perindu ini akan statik merinduimu
No comments:
Post a Comment