Tuesday

Hal Itu

jika betul benda itu wujud
kita hanya perlu tunggu
biar sampai bumi tenggelam
biar sampai langit muntah darah
biar sampai gunung dan bukit menjadi rata
jika benar ia wujud,
ia pasti berlaku

atau tidak
suatu hari nanti
ketawa yang kau bahak - bahakkan itu
sebenarnya kau bukan rasa bahagia
air mata yang kau derai - deraikan itu
sebenarnya kau bukan rasa bersedih
senyuman yang kau ukir - ukirkan itu
sebenarnya kau bukan rasa benar - benar menyenyum

itu semua kerna paksaan
tanpa kau redha
tanpa kau rela

ah,
jika benar ia masih wujud
patutnya kita biarkan saja
bukan terkinja - kinja dan pada akhirnya
hal itu berkecai sahaja

dan tak semena -mena,
baru kau menangis dan rasa itu,
memang benar - benar sedih

No comments: