Wednesday

Detik

dan pabila, renungan itu meniup sisi nyawa,
maka terlihat sang gadis itu
tersenyum tanda bahagia

indah
ah, semua indah belaka

tapi apa kau lupa?
bahagia itu
hanyalah sedetik

bukan, selamanya

yang cuma kekal,

jiwa gadis yang mencintaimu itu

1 comment:

Päk Läng said...

biar mati jasad, jangan mati jiwa